Recent Post

Entri Populer

Wednesday, 15 July 2015

Himbauan Kuwu Desa Kapringan Seputar Panen Sadon

Oleh : Sartono
Perintah itu Sebenarnya Sudah diKeluarkan oleh Pemerintah Desa Kapringan Sejak Oktober 2014 Lalu untuk Mengantisipasi  Kekurangan Air di Masa Panen Kedua (Sadon)
Tampaknya himbauan dari pemerintah Desa Kapringan untuk menanam bibit padi lebih cepat guna mengantisipasi kekurangan air dipanen kedua (sadon) itu kurang di indahkan warganya, benar saja akibat dari keterlambatan menanam padi pada musim rendeng yang harusnya bulan Oktober lalu malah justru dilakukan  bulan Desember. Jelas hal  ini berimbas pada panen kedua atau sadon  yang mengalami keterlambatan serta pasokan air yang kurang, mengakibatkan 90% lahan pesawahan tidak ditanami padi karna debit air di sungai menyusut bahkan lahan pesawahan dan Sungai Bengawan Kumpul Kusta andalan warga desa mengering. Kejadian tersebut sontak membuat warga dilema antara ditanami atau tidak, namun ada sebagian kecil dari warga yang nekat ditanami seperti di daerah Si Wrangka , Si Traum dan Kapitan. Memang  didaerah tersebut cadangan air masih lumayan mencukupi meskipun kadang pasokan air membeli atau mendapat jatah aliran dari desa tetangga.


Waryono salah seorang warga desa mengungkapkan bahwa “ musim tandur sadon kali ini ibarat permainan judi kalau gagal ya kalah kalau panennya jadi ya menang, jadi saya nekat ditanami toh cadangan air di wilayah Kapit lumayan ada meskipun kadang dapat jatah air atau beli dari desa tetangga , tuturnya (10/07/15).
Keterlambatan tanam padi memang sudah tradisi, hal ini mungkin karna faktor lahan sawah yang luas sehingga mengalami kesulitan tersendiri dalam proses penggarapan dengan waktu yang tidak terkejar serta proses tanam padi yang saling tunggu menunggu karna takut diserang hama tikus. Faktor lain tampak masyarakat Desa Kapringan yang tidak sigap dan gesit menggarap sawah serta kurangnya persatuan dalam bidang pertanian. Namun Tetap saja yang disalahkan adalah pemerintah desa yang tidak bisa menepati janji politiknya saat masih jadi Calon Kuwu, padahal ini adalah murni gejala alam dan karna ulah masyarakatnya sendiriyang membangkang tidak mengikuti intruksi pemerintah desa.

Sukijah kuwu Desa Kparingan Mengungkapkan ,” ini adalah PR besasr saya merubah paradigma para petani yang menanam padi saling menunggu dan tidak mau duluan, pungkasnya( 10/07/15).

No comments:

Post a Comment

Designed By Published.. Blogger Templates